Mendengar namanya, bisa jadi tidak sedikit warga mengira tanaman ini ialah tanaman endemik Indonesia. Tapi, sebenaranya tanaman ini berasal dari benua Amerika Selatan yg setelah itu tersebar ke semua penjuru dunia. Tanaman hias ini mulai sejak ditumbuhkan & dibudidayakan di Indonesia oleh penduduk di Kerajaan Majapahit yg awalnya diboyong oleh pedagang dari China. Kepada era dulu, nyaris seluruh raja dari beraneka kerajaan menanam tanaman ini lantaran diakui sanggup berikan keberuntungan. Bahkan sampai sekarang ini, mempunyai tanaman wijayakusuma jadi syarat bagi satu orang raja yg dapat naik tahta . Sayangnya tanaman ini tidak bisa digunakan untuk aquascape :))
Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) yakni tanaman hias kategori tanaman kaktus yg mempunyai bunga yg kala mekarnya susah diprediksi, biarpun dengan cara umum bunganya mekar terhadap malam. Bunganya mempunyai harum yg teramat semerbak waktu mekar. Tanaman wijaya kusuma tumbuh tegak bersama batang yg terbentuk dari helaian daun yg mengeras & mengecil. Daunnya pipih, tebal berdaging, bersama permukaan yg halus tidak dengan duri tak seperti kaktus kepada biasanya. Tanaman ini akan tumbuh dgn ketinggian 2 sampai 3 meter. Bunganya tumbuh dari kekukan daun bersama tangkai yg panjang & lemas. Bunga wijayakusuma cuma mekar dalam sekian banyak jam saja, seterusnya bakal kembali layu menjelang pagi hri.
Buat menanam tanaman ini didalam pot, Kamu bakal menanamnya terhadap fasilitas lumut Sphagnum, hancuran batang paku tiang, sedikit pasir, & campurkan pupuk kompos bersama perbandingan 1 : 1. Bibit baru wijayakusuma bakal diperoleh dari stek daun. Setek yg baru ditanam sebaiknya diletakkan di lokasi teduh, dinaungi, namun tetap mendapat cahaya matahari bersama intensitas lebih kurang 50% atau lebih mungil dari itu yg tak segera menyinarinya. Sesudah 2 bln, barulah dengan cara perlahan tanaman baru itu dipindahkan ke lokasi yg mendapat cahaya matahari dengan cara cepat bersama intensitas 50%-75%. Proses pemindahan sebaiknya terjadi setahap demi setahap supaya tanaman tak mengalami “stress”. Perawatan setelah itu tidaklah susah. Lumayan dgn penyiraman seminggu sekali. Penggantian pot & alat tanam dilakukan 6 bln sekali kepada tanaman dgn pot berdiameter 10-20 senti meter.
Biar meraih Epiphyllum dgn pertumbuhan yg baik, tanaman harus mendapat cahaya matahari serentak yg lumayan. Tanaman pula harus ditaruh di ruangan yg bersirkulasi hawa baik sampai pertumbuhannya tak macet. Bersama keadaan optimal, tanaman Epiphyllum dari setek bakal berbunga dua-tiga th sejak penanaman. Memberi pula pupuk berupa pupuk buatan ataupun pupuk organik juga sebagai nutrisi tumbuhnya. Memberi dengan cara berkala tiap-tiap 2-2,5 bln sekali.
Akar wijayakusuma rentan kepada kebusukan, maka Kamu tak butuh sering-sering menyiramnya. Tanaman ini berbunga tiap-tiap setahun sekali, maka pemberian pupuk NPK bunga menjelang masa berbunga bakal mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini.
Bunga wijayakusuma pula diakui sanggup dipakai juga sebagai ramuan herbal utk mengobati sekian banyak penyakit. Bunga wijayakusuma berkhasiat buat mengobati luka abses, menetralkan pembekuan darah (angin duduk), & meredakan rasa sakitnya, bisul, antiradang, pendarahan, tuberkolosis, batuk, muntah darah, & asma.
Konon, jikalau tidak dengan sengaja menyaksikan bunga wijayakusuma mekar, Kamu dapat mendapat keberuntungan yg gede kepada kesokan harinya. Meski benar-benar tak sanggup dibuktikan dengan cara ilmiah, tetapi yakin tak yakin hal-hal ini akan berlangsung. Ya meski kalau Kamu tak mempercayai mitosnya, tanaman yg rata rata dinamakan ratu tengah malam ini terus teramat pas buat ditumbuhkan juga sebagai tanaman hias. Wujud tanaman yg indah, & harum bunganya mampu jadi pilihan yg cocok buat ditanam.